Jumat, 07 Desember 2018

RASIO KEUANGAN


RASIO – RASIO KEUANGAN







Rasio Keuangan
 Rasio Keuangan adalah suatu informasi yang menggambarkan hubungan antara berbagai macam akun dari laporan keuangan yang mencerminkan keadaan keuangan serta hasil operasional perusahaan.

Manfaat Analisis Rasio Keuangan
1.      Membantu menganalisis tren kinerja sebuah perusahaan.
2.    Membantu para stakeholder untuk membandingkan hasil keuangan suatu perusahaan dengan pesaingnya.
3.      Membantu Manajemen, kreditur dan investor untuk mengambil keputusan.
4. Dapat menunjukan letak permasalahan keuangan perusahaan serta kekuatan dan kelemahannya.


Jenis – Jenis Rasio keuangan 

    Rasio Keuangan terbagi menjadi 3 bagian, yaitu sebagai berikut :

1.   Earning Ratio

Earning ratio adalah rasio yang menyatakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan suatu keuntungan dari sebuah penjualan saham – saham.

Yang kemudian terbagi lagi menjadi 6 bagian yaitu :

v  DPS (Deviden Per Share), adalah rasio yang mengukur seberapa besar dividen yang dibagikan dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar  pada tahun tertentu. Adapun rumus dari DPS yaitu sebagai berikut : 



v  EPS (Earning Per Share), adalah rasio yang mengukur seberapa besar laba bersih yang dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar pada tahun tertentu. Adapun rumus dari EPS yaitu sebagai berikut :





v  BVPS (Book Value Per Share), adalah jumlah rupiah yang menjadi milik tiap-tiap lembar saham dalam modal perusahaan. Nilai buku ini adalah jumlah yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham pada waktu pembubaran (likuidasi) perusahaan bila aktiva dapat dijual sebesar nilai bukunya. Adapun rumus dari BVPS yaitu sebagai berikut :



v  CFPS (Cash Flow Per Share), adalah rasio yang mengukur seberapa besar Arus kas operasi dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar pada tahun tertentu. Adapun rurmus dari BVPS yaitu sebagai berikut :



v  CEPS (Cash Equivalent Per Share), adalah investasi sekuritas yang untuk investasi jangka pendek, dan mereka memiliki kualitas kredit yang sangat tinggi serta likuid. Adapun rumus dari CEPS yaitu sebagai berikut :



v  NAVPS (Net Asset Value Per Share), adalah adalah ekspresi untuk nilai aset bersih yang mewakili nilai per saham dari reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) atau dana tertutup. Adapun rumus dari NAVS yaitu sebagai berikut :




2.   Valuation Ratio

Valuation ratio adalah rasio yang memberikan ukuran kemampuan manajemen menciptakan nilai pasar usahanya diatas biaya investasinya. 

Yang kemudian terbagi lagi menjadi 3  bagian yaitu :

v  PER (Price to Earning Ratio), adalah rasio yang membandingkanantara harga pasar per lembar saham biasa yang beredar dengan laba per lembar saham. Adapun rumus dari PER yaitu sebagai berikut :



v  PBVR (Price Book Value Ratio), adalah rasio valuasi investasi yang sering digunakan oleh investor untuk membandingkan nilai pasar saham perusahaan dengan nilai bukunya.  Rasio PBVR ini menunjukan berapa banyak pemegang saham yang membiayai aset bersih perusahaan. Adapun rumus dari PBVR yaitu sebagai berikut :



v  PCFR (Price Cash Flow Ratio), adalah rasio yang mengukur seberapa besar harga saham di bandingkan dengan arus kas per saham. Adapun rumus dari PCFR yaitu sebagai berikut :



3.   Profitability Ratio

Profitability ratio merupakan rasio untuk mengukur sebesar apakah laba yang dihasilkan dari perusahaan jika dibandingkan dengan penjualannya, baik itu dari laba usaha, laba bersih, atau pun laba kotor. 

Yang kemudian terbagi lagi menjadi 5 bagian yaitu :

v  OPM (Operating Profit Margin), adalah rasio yang mengukur tingkat margin laba operasi perusahaan berdasarkan perbandingannya dengan pendapatan atau penjualan bersih yang dihasilkan. Operating Profit Margin berfungsi untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dan mengukur persentase dari profit yang diperoleh perusahaan dari tiap penjualan sebelum dikurangi dengan biaya variabel produksi seperti upah, bahan baku, biaya bunga, pajak dll. Adapun rumus dari OPM yaitu sebagai berikut :
v  NPM (Net Profit Margin), adalah rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur persentase laba bersih pada suatu perusahaan terhadap penjualan bersihnya. Marjin Laba Bersih ini menunjukan proporsi penjualan yang tersisa setelah dikurangi semua biaya terkait. Net Profit Margin ini sering disebut juga dengan Profit Margin Ratio (Rasio Marjin Laba). Adapun rumus dari NPM yaitu sebagai berikut :


v  EBIT (Earning Before Taxing), adalah indikator profitabilitas perusahaan, dihitung sebagai pendapatan dikurangi biaya, tidak termasuk pajak dan bunga. EBIT digunakan untuk mengukur laba yang dihasilkan perusahaan dari operasinya, sehingga identik dengan “laba operasi”. Dengan mengabaikan biaya pajak dan bunga, EBIT berfokus pada kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan dari operasi. Adapun rumus dari EBIT yaitu sebagai berikut :




v  ROA (Return On Asset), digunakan untuk mengukur efiktivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Adapun rumus dari ROA yaitu sebagai berikut :



v  ROE (Return On Equity), adalah salah satu cara untuk menghitung efisiensiperusahaan dengan cara membandingan antara laba yang tersedia bagi pemilik modalsendiri dengan jumlah modal sendiri yg menghasilkan laba tersebut. Adapun rumus dari ROE yaitu sebagai berikut :




4.   Liquidity Ratio

Liquidity ratio adalah rasio yang menyatakan kemampuan perusahaan jangka pendek untuk memenuhi obligasi(kewajiban) yang jatuh tempo.

v  DER (Debt to Equity Ratio), adalah rasio yang membandingkan jumlah hutang terhadap ekuitas. Rasio ini sering digunakan para analis dan para investor untuk melihat seberapa besar hutang perusahaan jika dibandingkan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan atau para pemegang saham. Semakin tinggi angka DER maka diasumsikan perusahaan memiliki resiko yang semakin tinggi terhadap likuiditas perusahaannya. Adapun rumus dari DER yaitu sebagai berikut :






Demikianlah pembahasan tentang Pengertian Rasio Keuangan, Manfaat Rasio Keuangan dan Jenis – Jenis Rasio Keuangan. Penulis berharap artikel di atas dapat membantu para pembaca dan juga dapat menambah wawasan pembaca tentang Rasio keuangan.








Referensi :
1.      https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-analisis-rasio-keuangan-jenis-rasio-keuangan/ (di akses kamis, 06 Desember 2018 Pukul 18.30 WIB)
2.      https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-rasio-penilaian-atau-valuation-ratio/14225 (di akses kamis, 06 Desember 2018 Pukul 18.30 WIB)
3.      http://luqmanhakim0493.blogspot.com/2015/03/deviden-pay-out-ratio-dan-deviden-per.html (di akses kamis, 06 Desember 2018 Pukul 18.30 WIB)
6.      http://rivankurniawan.com/2018/08/06/price-to-cash-flow-ratio-dalam-valuasi-harga-saham/ (di akses kamis, 06 Desember 2018 Pukul 18.30 WIB)
8.      https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-pbv-price-book-value-rumus-pbv/ (di akses kamis, 06 Desember 2018 Pukul 18.30 WIB)
10.  https://analis.co.id/operating-profit-margin.html (di akses kamis, 06 Desember 2018 Pukul 18.30 WIB)
11.  http://ekonomibanget.blogspot.com/2015/11/definisi-operating-profit-margin.html (di akses kamis, 06 Desember 2018 Pukul 18.30 WIB)
13.  https://www.accelainfinia.com/glossary/ebit/ (di akses kamis, 06 Desember 2018 Pukul 18.30 WIB)
14.  http://tradingbyknowledge.blogspot.com/2013/07/debt-to-equity-ratio-der.html (di akses kamis, 06 Desember 2018 Pukul 18.30 WIB)
15. https://www.investopedia.com/terms/n/navpershare.asp (di akses kamis, 06 Desember 2018 Pukul 18.30 WIB)
16. https://xplaind.com/895092/certainty-equivalent-cash-flow (di akses kamis, 06 Desember 2018 Pukul 18.30 WIB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar