Sabtu, 15 Desember 2018

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

PERANG DAGANG INTERNASIONAL





Perang Dagang Antara Amerika Serikat Dan China

Perang dagang dikatakan telah resmi meletus, hal ini ditandai oleh Amerika Serikat (AS) dan China telah melancarkan serangan demi serangan dalam perang dagang besar-besaran antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia. Awal mula perang ini meletus ketika pemerintahan Trump memberlakukan tarif memberatkan atas berbagai komoditi asal China senilai $34 miliar, termasuk televisi layar datar, suku cadang pesawat, dan peralatan medis. Barang-barang yang ditandai untuk dikenakan tarif sekarang akan menghadapi pajak perbatasan 25% yang sangat memberatkan ketika diimpor ke Amerika Serikat.
Upaya ini dilakukan untuk menghukum China dengan membuat harga produk China lebih mahal bagi konsumen di Amerika Serikat. Jika produk China tiba-tiba menjadi lebih mahal, mereka akan membeli produk yang sama dari tempat lain, dan bisnis China akan kehilangan keuntungan. China segera menuduh AS memulai perang dagang tersebut dan menanggapi dengan memberlakukan tarif 25% pada barang-barang AS senilai $34 miliar, termasuk kedelai, mobil, dan lobster.
Pemerintahan Trump mulai memberlakukan tarif ini setelah menyelesaikan penyelidikan atas beberapa praktik perdagangan China yang paling kontroversial. Hambatan perdagangan baru Amerika Serikat dirancang untuk menghukum China karena melakukan hal-hal seperti memaksa bisnis asing untuk menyerahkan teknologi mereka yang paling berharga kepada perusahaan China, banyak diantaranya milik negara sebagai ganti untuk dibukanya akses ke pasar China. Amerika Serikat diperkirakan akan mengenakan pajak perbatasan atas tambahan barang China senilai $16 miliar dalam dua minggu.
Trump mengatakan bahwa, tergantung pada bagaimana China menanggapi tarifnya, dia mempertimbangkan untuk kembali menyerang komoditi China dengan tarif senilai $500 miliar. Saling serang tarif terhadap komoditi Amerika Serikat dan China satu sama lain dirancang untuk saling membebani. Amerika Serikat menargetkan barang-barang berteknologi tinggi China untuk memberikan tekanan ekonomi pada program “Made in China 2025”  guna untuk mengubah China menjadi kekuatan manufaktur terbesar dunia.
China dengan sengaja menargetkan ekspor pertanian Amerika Serikat seperti kedelai yang berasal dari negara-negara di jantung negara Trump, di mana baik presiden maupun partainya tidak ingin melihat ketidakstabilan ekonomi atau kehilangan pekerjaan tepat sebelum pemilihan paruh waktu 2018. Kedua negara juga saling ancam untuk membawa masalah ini ke Organisasi Perdagangan Dunia/World Trade Organization. Perang dagang yang diakibatkan kebijakan ekonomi kedua negara tersebut dapat berimplikasi pada perekonomian global, termasuk Indonesia.


Dampak Positif Bagi Indonesia Atas Perang Dagang Antara Amerika Serikat dan China

Menurut penulis dampak yang ditimbulkan yaitu diantaranya memacu negara Indonesia untuk dapat meningkatkan keahlian/skill sumber daya manusia melalui pelatihan – pelatihan (skill training), meningkatkan kualitas produk dalam negeri agar mampu bersaing di dunia luar, sehingga dapat menambah devisa negara, serta dapat pula belajar dari negara maju seperti Amerika Serikat dan China dalam menguasai pangsa pasar dalam Perdagangan Internasional.


Dampak Negatif  Bagi Indonesia Atas Perang Dagang Antara Amerika Serikat dan China

Menurut penulis dampak yang ditimbulkan yaitu produk dari Indonesia kalah bersaing dengan produk – produk dari Amerika serikat dan China. Warga Indonesia lebih memilih untuk membeli produk dari Amerika Serikat dan China ketimbang dari produk Indonesia sendiri karena harga yang terjangkau dan kualitasnya yang lebih terpercaya.


Solusi Dari Dampak Negatif Yang Timbul Bagi Indonesia

Menurut pendapat saya sebagai penulis, bahwa bangsa Indonesia memiliki kelemahan yaitu memiliki banyak Sumber Daya Alam tetapi tidak diimbangi dengan Sumber Daya Manusianya. Jadi saran saya adalah bangsa Indonesia harus dapat memperbaiki Sumber Daya Manusia, melalui beberapa cara salah satunya yaitu memberikan pelatihan/skill untuk dapat mengolah Sumber Daya Alam yang ada agar mampu menciptakan suatu produk yang dapat bersaing dengan produk dari luar seperti Amerika Serikat dan China.



Demikianlah penjelasan mengenai Perang Dagang yang terjadi antara Amerika Serikat dan China. Penulis berharap bahwa China dan Amerika Serikat dapat menularkan ilmunya tentang berdagang di dunia Internasional kepada Indonesia agar kelak Indonesia dapat berkembang dan disegani oleh negara - negara lain, baik dari negara maju maupun negara berkembang.





Referensi :
2.    http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-X-7-I-P3DI-April-2018-179.pdf ( di akses kamis, 13 Desember 2018 Pukul 20.00 WIB ).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar