Jawa Barat
Jawa
Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kotanya
berada di Kota Bandung. Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi
Jawa Barat merupakan Provinsi yang pertama dibentuk di wilayah Indonesia. Provinsi
Jawa Barat dibentuk berdasarkan UU No.11
Tahun 1950, tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat. Jawa Barat merupakan
provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Bagian barat laut
provinsi Jawa Barat berbatasan langsung dengan Daerah Khusus Ibukota
Jakarta, ibu kota negara Indonesia. Pada tahun 2000, Provinsi Jawa Barat
dimekarkan dengan berdirinya Provinsi Banten, yang berada di bagian barat.- Kependudukan
Berdasarkan proyeksi jumlah penduduk Indonesia 2015-2045 penduduk di Pulau Jawa pada 2019 mencapai 150,4 juta jiwa. Jumlah tersebut setara dengan separuh penduduk Indonesia yang mencapai 266,91 juta jiwa. Adapun jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari perempuan, yakni masing-masing 75,23 juta jiwa dan 75,17 juta jiwa. Adapun provinsi di Jawa yang memiliki penduduk terbanyak adalah Jawa Barat, yakni mencapai 49 juta jiwa.
- Sistem Perekonomian
Kinerja ekonomi Jawa Barat pada triwulan I 2019 yang tumbuh sebesar 5,43% mengalami perlambatan dibandingkan triwulan IV 2018 sebesar 5,50%. Melambatnya konsumsi pemerintah sesuai pola seasonalnya serta melambatnya ekspor luar negeri seiring dengan perlambatan volume perdagangan dunia dan perekonomian negara mitra dagang utama menjadi faktor utama pendorong perlambatan. Namun, perlambatan ini tertahan oleh permintaan domestik yang masih tetap kuat terutama pada konsumsi rumah tangga yang didorong oleh peningkatan pendapatan masyarakat. Sementara itu dari sisi lapangan usaha, kinerja LU pertanian yang menurun seiring pergeseran masa panen padi ke awal triwulan II 2019 serta LU administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib seiring melambatnya konsumsi pemerintah menjadi komponen yang mendorong perlambatan secara keseluruhan.
Melambatnya kinerja ekonomi Jawa Barat tercermin dari melambatnya transaksi melalui infrastruktur sistem pembayaran ritel dan nilai besar (gabungan). Total transaksi melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia dan RTGS pada triwulan I 2019 tumbuh -6,68% (yoy), melambat dibandingkan triwulan IV 2018 yang tumbuh -5,27%. Melambatnya keseluruhan transaksi non tunai tersebut diperkirakan sejalan dengan tertahannya aktivitas ekonomi di awal tahun, khususnya pada konsumsi Pemerintah dan ekspor luar negeri.
Inflasi IHK Jawa Barat pada triwulan I 2019 tercatat sebesar 2,42% (yoy), sejalan dengan sasaran inflasi nasional tahun 2019. Realisasi ini tercatat lebih rendah dibandingkan dengan triwulan I 2018 yang sebesar 3,91% (yoy) dan realisasi triwulan IV 2018 yang sebesar 3,54% (yoy). Terkendalinya inflasi pada triwulan I 2019 didorong oleh relatif stabilnya inflasi pada kelompok Bahan Makanan, terutama subkelompok Bumbu-Bumbuan dikarenakan berlangsungnya masa panen raya bawang merah pada bulan Februari 2019. Secara spasial, terdapat beberapa kota yang perlu perhatian lebih lanjut karena inflasinya di atas Jawa Barat yang berarti di atas level inflasi nasional, yaitu Kota Bekasi, Kota Bogor dan Kota Bandung.
- Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan
Di
tengah melambatnya laju pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada triwulan I 2019,
kondisi ketenagakerjaan di Jawa Barat kembali mengalami perbaikan. Hal ini
tercermin dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jawa Barat yang menurun dari
8,16% pada Februari 2018 menjadi 7,73% pada Februari 2019 dan tercatat sebagai
TPT terendah sejak tahun 2011. Perbaikan ini dilatarbelakang oleh peningkatan
Tingkat Pertisipasi Angakatan Kerja (TPAK) dari 63,82% pada Februari 2018
menjadi 65,70% pada Februari 2019, di mana peningkatan terjadi baik pada TPAK
laki – laki maupun perempuan.
Membaiknya
kualitas ketenagakerjaan di Jawa Barat juga ditandai dengan meningkatnya
persentase tenaga kerja berpendidikan menengah dan tinggi ditengah menurunnya
persentase tenaga kerja berpendidikan rendah. Di sisi lain pangsa tenaga kerja
informal meningkat dan pangsa tenaga kerja formal menurun. Hal ini sejalan
dengan dengan pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat yang walaupun secara umum
melambat pada triwulan I 2019, namun beberapa sektor yang masih meningkat
terdiri dari perdagangan besar dan enceran serta transportasi dan pergudangan
yang umumnya yang juga menyerap tenaga kerja informal.
Sementara
itu, kondisi kesejahteraan masyarakat Jawa barat juga diperkirakan masih cukup
baik yang ditopang oleh pertumbuhan ekonomi yang masih tetap tinggi meskipun
melambat. Data rilis BPS Provisnsi Jawa Barat menunjukan bahwa tingkat
kemisikinan Jawa Barat pada September 2018 sebesar 7,25%. Angka tersebut
menurun dibandingkan periode sebelumnya (7,38%). Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat
yang masih tetap tinggi meskipun melambat diharapkan dapat menjaga persentase
penduduk miskin di Jawa Barat tidak meningkat.
Referensi :
- http://jawabarat-jb.blogspot.com/ (diakses pada Selasa, 16 Juli 2019).
- https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/05/14/berapa-jumlah-penduduk-di-pulau-jawa-2019 (diakses pada Selasa, 16 Juli 2019).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar